Sepakbola Indonesia Berada di Kasta Kedua Asia Tenggara
Sesumbar Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, bahwa timnas u-23 Indonesia yang sedang berjuang di Sea Games 2009 Laos akan meraih medali emas, nampaknya akan berakhir menjadi isapan jempol belaka. Tren naik timnas u-23 dalam tiga tahun terakhir yang menjadi acuan Nurdin, menguap ketika Indonesia dikalahkan 0-2 oleh Laos, kemarin (07/12/09).
Indonesia memang masih ada peluang untuk lolos ke semifinal, namun peluang itu sangat kecil. Di samping Indonesia harus mengalahkan Myanmar, Indonesia bergantung dari hasil pertandingan Singapura melawan Laos. Hasil imbang yang didapat Laos vs Singapura, atau Singapura mengalahkan Laos, tamatlah riwayat sepakbola Indonesia di Sea Games 2009.
Apabila gagal lolos ke semifinal, Indonesia akan mengulang kembali prestasi dua tahun lalu di Sea Games Nakhon Ratchasima, Thailand. Kala itu Indonesia yang ditukangi Ivan Kolev dan pemain seperti Dian Agus, Atep dan Eka Ramdani harus puas berada di posisi ketiga, kalah bersaing dengan Myanmar dan Thailand.
Indonesia Berada di Kasta Kedua Sepakbola ASEAN
Setelah gagal dua tahun lalu oleh Myanmar, apakah kali ini Indonesia kembali gagal di tangan Laos? Jawabannya memang masih harus kita tunggu 11 Desember 2009 nanti. Namun dengan kekalahan atas Laos, peta kekuatan sepakbola Indonesia di Asia Tenggara sudah dapat mulai dibentuk.
Tidak mungkin lagi kini kita men-sejajarkan sepakbola Indonesia dengan Thailand. Bahkan Singapura, Vietnam serta Malaysia sudah berada di atas kita. Lalu dimanakah kekuatan sepakbola Indonesia berimbang? Saat ini mungkin prestasi sepakbola Indonesia bisa disejajarkan dengan Myanmar, Laos dan Kamboja meskipun masih diatas Brunei, Filipina dan Timor Leste.
Kekalahan atas Laos sungguh mengejutkan dan memalukan. Bukan hanya pemain, pelatih dan manajer timnas yang harus bertanggung jawab, namun juga PSSI yang menyertakan tim ini ke Sea Games juga mesti turut tanggung jawab. Kekalahan ini adalah cerminan apa yang sedang terjadi di sepakbola Indonesia.
Mana Tanggung Jawabmu PSSI!
Saya pribadi masih menunggu komentar dari PSSI mengenai kekalahan ini. Yang saya baca di situs PSSI, mereka mengkambing hitamkan stadion dan dukungan penonton yang menjadi sebab kekalahan Indonesia atas Laos.
Entah sebuah upaya pelepasan tanggung jawab, atau mencari alibi dan simpati dari masyarakat Indonesia, saya kira bukan itu penyebab utama kekalahan Indonesia. Sejelek apapun stadion dan semeriah apapun dukungan penonton, kalau tim Indonesia bermain bagus dan tenang tentu hasilnya tidak akan mengecewakan seperti ini.
Kita mesti kembali menengok ke belakang untuk menanggapi argumen PSSI tersebut. Kekalahan dari Malaysia di Palembang dalam ujicoba menjelang Sea Games 2009, dan kegagalan di Sea Games dua tahun lalu merupakan sebuah kenyataan yang harus diterima. Sebuah realita ketidakberhasilan yang harus segera dicari solusinya.
Saat ini bukan saat nya PSSI mencari-cari alasan. Dari dulu sudah banyak masyarakat berkomentar bahwa PSSI harus berbenah. Mungkin pengurus PSSI harus diganti orang-orang yang profesional dan mencintai sepakbola, bukan hanya orang-orang yang menumpang nama dan mencari uang di PSSI.
Kegagalan timnas U-19, peluang lolos tim senior ke Piala Asia yang semakin mengecil serta kekalahan dari Laos adalah wujud nyata prestasi sepakbola Indonesia saat ini. Lalu, kapan sepakbola Indonesia akan berjaya, kapan PSSI mulai berbenah? Sebuah pertanyaan besar yang harus segera dijawab oleh induk organisasi sepakbola Indonesia, PSSI.
Sumber : http://www.bicarabola.com/2009/12/sepakbola-indonesia-berada-di-kasta-kedua-asia-tenggara/
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda